![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgchHg43S8jIFXGbwbLg1OmYPl3okOuzqzoUrL-_fGaR5G4itl0VgwSR87RJPNW2HApMBlzvbRvJMc6d9dF0xjp04y4XTu2-xVCPSXMfHsXzlUJxPzRRaKaag8sFg5nbO62p5BoGZFzeHyG/s200/20110116134746533.jpg)
Akhir pekan ini, para perempuan,
terutama remaja, dihebohkan dengan temuan Profesor Parke Kunkle dari Minneapolis yang menyatakan bahwa sumbu
bumi telah bergeser, sehingga muncul bintang baru yang terlihat dari bumi.
Rasi bintang tersebut, konon
mengubah sistem perbintangan atau zodiac yang umum dikenal di kalangan remaja,
dari semula 12, menjadi 13 dengan hadirnya rasi bintang Ophiuchus.
Sebenarnya bintang baru itu bukanlah
sistem rasi bintang baru yang menjadi dasar perhitungan bintang. Dalam
astronomi, dikenal ada 88 rasi bintang yang berada di langit.
Ophiuchus adalah salah satu dari 88
rasi bintang, dan juga satu dari 48 rasi yang didaftar oleh astronom ternama
dunia, Claudius Ptolemaeus (Ptolemy), yang hidup tahun 90 hingga tahun 168.
Perlu dibedakan antara astronomi dan
astrologi. Astronomi adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan
kejadian yang terjadi di luar bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari
asal-usul, evolusi, sifat fisik, dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di
langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.
Sedangkan astrologi adalah ilmu yang
menghubungkan antara gerakan benda-benda tatasurya (planet, bulan, matahari)
dengan nasib manusia. Astrologi menekankan pada pengaruh bintang terhadap
karakter, ramalan akan hidup dari sisi percintaan, kesehatan, keuangan, dan
hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
Ophiuchus juga sebenarnya masuk
dalam zodiak modern barat yang selama ini hanya memasang 12 zodiak yang
dikenal. Ophiuchus yang dalam bahasa Yunani berarti si Penangkap Ular ini
menjadi satu-satunya yang tidak memiliki lambang astrologi.
Mengapa tahun ini
tiba-tiba Ophiuchus dimasukkan dalam sistem penamaan zodiak?
Ceritanya bermula saat rasi bintang
ditemukan kembali oleh astronom saat mendekati matahari Februari 2006 silam.
Menurut
BBC, berdasarkan pengamatan
astronom dunia, rasi bintang Ophiuchus sudah mendekati matahari dan memunculkan
supernova spektakuler.
Jurnal ilmiah dunia
, Nature, juga melaporkan
bintang-bintang di rasi ini sangat terang dan tampak jelas di kosmos. Sebegitu
terangnya hingga Ophiuchus bisa dilihat dari bumi tanpa peralatan teleskop
sekalipun.
Adalah astronom Denmark, Tycho Brahe, pada tahun 1572 yang pertama
kali melihat kemunculan rasi itu.
Rasi yang baru menampakkan dirinya
lagi ini sebelumnya tidak dikenali dan hanya disebut sebagai bintang baru.
Namun, astronomi modern membuktikan, rasi yang dilihat oleh Brahe sama dengan
rasi bintang yang dilihat astronom Februari 2006 lalu.
Astronom dari Harvard University,
Jeno Sokoloski, menyatakan di masa dalam abad terakhir, ada beberapa ledakan
supernova yang mengindikasikan adanya pergeseran rasi. “Dimulai secara lambat
dan hanya sekejap dalam dua hari, dan hal itu mengindikasikan kepada kami bahwa
terjadi ledakan massif.”
Akibat ledakan itu pulalah
yang mendasari para astrologi memasukkan Ophiuchus dalam sistem zodiak modern
yang merujuk pada zodiak Barat
Astrolog memastikan zodiak
baru ini akan masuk dalam sistem penamaan bintang karena rasi bintang biasanya
memakan waktu ratusan tahun untuk bergeser kembali. Rasi bintang Ophiuchus
pertama kali muncul di abad kedua. Ptolemy mendaftarkan sebagai bintang ke-29
dari 48 rasi bintang.
Diperkirakan, rasi ini akan
muncul kembali dalam jangka waktu 1.700 tahun lagi. Alasan Ophiuchus tidak
dimasukkan dalam astrologi barat selama ratusan tahun karena, hanya ada 12 rasi
bintang yang selama ini mengikuti perputaran benda-benda langit dalam sistem
tatasurya seperti bulan, planet, dan matahari.
Karena baru, para astrolog belum
menemukan karakteristik serta peruntungan orang-orang yang lahir di zodiak
Ophiuchus.
Akan tetapi, menurut beberapa ahli lainnya seperti dikutip dari
CNN,
mereka yang menganut zodiak baru adalah mereka yang lahir sesudah tahun
2009. Jadi, terserah, Anda menganut sistem yang mana? [berbagai
sumber/N-5]
Berikut perubahan zodiak yang baru:
- Capricornus (21 Januari-16 Februari)
- Aquarius (16 Februari-11 Maret)
- Pisces (11 Maret-18 April)
- Aries (18 April-13 Mei)
- Taurus (13 Mei-22 Juni)
- Gemini (22 Juni-21 Juli)
- Cancer (21 Juli-10 Agustus)
- Leo (10 Agustus-16 September)
- Virgo (16 September-31 Oktober)
- Libra (31 Oktober-23 November)
- Scorpio (23 November-29 November)
- Ophiuchus (29 November-18 Desember)
- Sagitarius (18 Desember-21 Januari)
Kepala Boscha: Perubahan Rasi Zodiak Tidak Terkait Astrologi
Jakarta -
Revisi tanggal zodiak beredar di milis-milis. Perubahan
tanggal kemunculan rasi zodiak ternyata dibenarkan ahli astronomi. Namun
hal itu tidak terkait astrologi.
"Memang berubah, tapi itu nggak ada hubungan dengan astrologi. Informasi
ini untuk kebutuhan astronomi dalam penentuan posisi detil semua benda
langit," ujar Kepala Observatorium Boscha, Bandung, Taufik Hidayat, saat
dihubungi
detikcom, Senin (12/2/2007).
Menurut Taufik, rasi bintang zodiak memang bergeser perlahan-lahan dan
hal itu sudah terjadi ribuan tahun karena berbagai sebab. Para ahli
terus memonitor pergeseran benda langit dan tidak hanya rasi bintang
zodiak.
Dia menambahkan, perubahan tanggal kemunculan bintang zodiak adalah
konsensus dari International Astronomical Union (IAU). Mereka secara
rutin memang melansir data terbaru perubahan posisi benda langit.
Taufik pun membenarkan adanya bintang zodiak ke 13, Ophiuchus, selain 12
zodiak yang diketahui selama ini. "Ophiuchus ditemukan kemudian setelah
rasi bintang zodiak klasik yang ada sejak zaman Babilonia. Ini penemuan
modern," imbuhnya.
Menurut Taufik, sebenarnya ada 88 rasi bintang. 12 Bintang zodiak (13
menurut para astronom) adalah rasi terdekat dengan orbit Bumi. Zodiak
sebuah bulan dalam kalender sebenarnya adalah rasi bintang yang saat itu
paling dekat dengan Matahari jika dilihat dari Bumi.
"Saya sih tidak tahu para ahli astrologi harus apa dengan kenyataan ini,
pengetahuan mereka kan sudah dari zaman dulu. Kalau IAU sih memang
bertemu secara rutin dan membuat konsensus-konsensus baru," cetusnya
enteng.
(fay/nrl)
Ophiuchus, Zodiak Baru Berwujud Pria dan Ular Besar (From detiknews.com)
Jakarta -
Perlambangan 12 zodiak seperti Scorpio dengan kalajengkingnya dan Taurus
dengan kerbaunya sudah diketahui�khalayak umum. Lalu bagaimana dengan
Ophiuchus yang menjadi zodiak ke-13?
Seperti yang dilansir dari
dailymail.co.uk, Sabtu (15/1/2011),
Ophiuchus sebenarnya sudah ada sejak bangsa�Babylonia memberi nama 13
konstelasi bintang di langit. Namun, belakangan bangsa Babylonia
'menghilangkan'�Ophiuchus karena mereka ingin jumlah konstelasi sama
dengan jumlah bulan dalam satu tahun.
Orang yang lahir 30 November-17 Desember akan memiliki bintang Ophiuchus
yang dalam bahas Indonesia berarti�'pembawa ular'. Dalam astrologi,
seseorang yang berbintang Ophiucus akan memiliki umur yang panjang,
kreatif, dan punya visi.
Ophiuchus muncul kembali dalam jajaran zodiak karena ahli astronomi dari
Minneapolis, Profesor Parke Kunkle, berpendapat posisi sumbu bumi telah
bergeser. Pergeseran ini menyebabkan zodiak yang semula 12 bintang
menjadi 13 bintang.
�
-Aquarius �: 17 Februari-11 Maret
-Pisces � �: 12 Maret-18 April
-Aries � � : 19 April-13 Mei
-Taurus � �: 14 Mei-21 Juni
-Gemini � �: 22 Juni-20 Juli
-Cancer � �: 21 Juli-10 Agustus
-Leo � � � : 11 Agustus-16 September
-Virgo � � : 17 September-30 Oktober
-Libra � � : 31 Oktober-23 November
-Scorpio � : 24 November-29 November
-Ophiuchus : 30 November-17 Desember
-Sagitarius: 18 Desember-20 Januari
-Capricorn : 21 Januari-16 Februari
�
Pendapat Kunkle menimbulkan pro kontra di masyarakat luas. "Dia
(Kunkle-red) benar kalau bumi berubah, tetapi astrolog selama ini tidak
mendasarkan prediksi mereka pada konstelasi bintang," ujar astrolog
Jonathan Cainer.
"Sebuah bintang dinamakan atas konstelasinya, bukan pada posisi mereka di angkasa," lanjut Cainer.
Cainer mengatakan orang-orang tidak perlu mengkalkulasi ulang bintangnya
setelah penambahan satu bintang�Ophiuchus. "Ini penuh dengan omong
kosong," kecamnya.